Rabu, 07 September 2016

Manfaat Sejarah Bagi Kehidupan Manusia

 Hasil gambar untuk ilmu

Pernahkah Anda mendengar kalimat ini (jangan pernah sekali-kali meninggalkan sejarah) dan kalimat ini (Negara yang besar adalah negara yang mau menghargai sejarah negaranya sendiri). Dari kedua kalimat tersebut, mempunyai makna bahwa apabila kita ingin menjadi sebuah negara yang besar maka kita sebagai warga negara wajib menghormati sejarah negara kita dan jangan sekali-kali kita meninggalkan sejarah negara kita sendiri. Namun, apa manfaat bagi kita untuk belajar sejarah? Pernahkah Anda renungkan dalam hati Anda, bahwa anda ingin dikenang dan dikenal oleh banyak orang akan prestasi Anda, hanya orang-orang besar saja yang akan masuk dan dicacat dalam sejarah kehidupan manusia. Oleh karena itu, jadilah orang berguna dan berprestasi agar dapat masuk dalam cacatan sejarah dunia.

Sejarah mengajarkan bagi manusia agar setiap tindakan selalu berpikir bijak. Pembelajaran di masa lampau dapat dijadikan pijakan untuk masa kini dan menjadi guru terbaik untuk masa yang akan datang. Cara berpikir dengan memandang ke belakang terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang maksimal, seperti anak panah yang ditarik ke belakang terlebih dahulu sebelum dilepaskan dari busurnya. Melalui belajar sejarah, manusia diharapkan agar dapat memahami, mamaknai, dan menjalani kehidupan dengan baik. Tuhan yang Maha Esa menciptakan manusia agar menjadi pemimpin di dunia.

Ada beberapa tokoh atau ahli yang menerangkan akan pentingnya belajar sejarah, diantaranya:

1. Nugroho Notosusanto
Sejaran menurut Nugroho Notosusanto dibagi menjadi empat.
a.    Rekreatif
Sejarah menekankan upaya menumbuhkan rasa senang akan belajar dan menulis sejarah.Tanpa harus beranjak dari tempat duduk, seseorang yang mempelajari sejarah akan dapat menikmati kondisi saat itu. Jadi, seolah-olah seseorang tadi sedang berekreasi ke suasana masa lalu.
b.    Inspiratif
Fungsi ini terkait dengan suatu proses untuk memperkuat identitas dan mempertinggi dedikasi sebagai suatu bangsa. Dengan mepghayati berbagai peristiwa dan kisah-kisah kepahlawanan, memerhatikan karya-karya besar dari para tokoh, akan memberikan kebanggaan dan makna yang begitu dalam bagi generasi muda. Oleh sebab itu dengan mempelajari sejarah akan dapat mengembangkan inspirasi, imajinatif, dan kreativitas generasi yang hidup sekarang dalam rangka hidup berbangsa dan bernegara. Fungsi sejarah juga dapat dikaitkan dengan sejarah sebagai pendidikan moral, sebabnya setelah belajar sejarah, seseorang dapat mengembangkan inspirasi dan berdasarkan keyakinannya dapat menerima atau menolak pelajaran yang terkandung dalam peristiwa sejarah yang dimaksud.
c.    Instruktif
Sejarah sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Sejarah berperan dalam upaya penyampaian pengetahuan dan ketrampilan kepada subjek belajar. Fungsi ini sebenarnya banyak dijumpai, tetapi tampaknya kurang dirasakan atau kurang disadari karena umumnya terintegrasi dengan bahan pelajaran teknis yang bersangkutan.
d.    Edukatif
Sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian bagi setiap manusia. Sejarah juga mengajarkan tentang contoh yang sudah terjadi agar seseorang menjadi arif, sebagai petunjuk dalam berperilaku.

2. Louis Gotschalk
Louis Gotschalk membagi kegunaan sejarah dalam empat bagian,
a. Rekreatif
Dengan membaca atau mempelajari sejarah, kita seolah-olah dibawa berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu.
b. Inspiratif
Karya sejarah dapat memberikan inspirasi kepada pembaca atau yang mempelajarinya.
c. Instruktif
Sejarah dapat memberikan pelajaran mengenai suatu ketrampilan atau pengetahuan (pengajaran) tertentu.
d. Edukatif
Berguna untuk mendapatkan kearifan dari masa lampau untuk melangkah ke depan.

3. Travelyan
Menurut Travelyan, belajar sejarah mempunyai tiga kegunaan sebagai berikut.
a.    Ilmiah, yaitu berupa pengumpulan fakta dan penyaringan bukti.
b.    Imajinatif, yaitu menyeleksi dan mengkategorikan fakta yang telah dikumpulkan dan mengambil satu kesimpulan.
c.    Sastra yaitu penyajian hasil ilmu dan daya angan dalam bentuk yang menarik.


4. C.P. Hill
Menurut C.P. Hill beberapa manfaat mempelajari sejarah sebagai berikut.
a.    Secara unik dapat memuaskan rasa ingin tahu tentang orang lain, tentang kehidupan para tokoh/pahlawan, perbuatan, dan cita-citanya dan juga dapat membangkitkan kekaguman tentang kehidupan manusia masa lampau.
b.    Berdasarkan pengajaran sejarah, dapat membandingkan kehidupan zaman sekarang dangan masa lampau.
c.    Berdasarkan pengajaran sejarah, dapat diwariskan kebudayaan umat manusia.
d.    Berdasarkan pengajaran sejarah di sekolah, dapat membantu mengembangkan cinta tanah air di kalangan siswa.

5. Alan Nervis
Fungsi sejarah dibagi menjadi dua antara lain.
a.    Sejarah mengajak manusia berpikir ke masa lalu sebagai bahan acuan ke depan dan memprediksi masa yang akan datang
b.    Sejarah digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan keadaan yang akan datang karena peristiwa sejarah mempunyai kemiripan meskipun tidak mungkin terulang.

6. Koentowijoyo
Koentowijoyo membagi kegunaan sejarah menjadi dua, antara lain.
a.    Intrinsik.
Sejarah berguna sebagai ilmu, untuk mengetahui masa lampau, sebagai pernyataan pendapat dan sebagai profesi. Ilmu sejarah sangat dibutuhkan dalam upaya menjelaskan berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan manusia pada masa lalu. Ilmu sejarah akan membantu kita dalam memahami berbagai peristiwa penting yang mempengaruhi peradapan umat manusia sepanjang masa. Secara umum, arti penting ilmu sejarah dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai tiang pegangan untuk melangkah menuju masa depan. Dengan mempelajari sejarah, kita dapat memahami apa yang telah terjadi pada masa lalu, apa yang harus kita lakukan di masa kini, dan apa yang bisa kita lakukan di masa depan. Dengan demikian, arti penting sejarah adalah sebagai kompas penunjuk arah kemajuan suatu masyarakat.
b.    Ekstrinsik.
Sejarah dapat memberikan sumbangan dari berbagai aspek pendidikan di luar kepentingan keilmuan sejarah. Dengan demikian, sejarah mempunyai fungsi pendidikan moral, penalaran politik, kebijakan, perubahan, masa depan, keindahan, dan ilmu bantu.

7. Sartono Kartodirdjo
Sejarah mempunyai kegunaan genetik dan didaktis. Artinya, pengetahuan sejarah berguna bagi generasi berikutnya agar dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari pengalaman generasi terdahulu. Di samping itu, suri teladan generasi pendahulu dapat dijadikan panutan bagi generasi penerus.
Melihat pemaparan dari tokoh-tokoh di atas, bisa ditarik kesimpulan kegunaan sejarah secara umum adalah sebagai berikut.

1) Membina Identitas Kolektif
Sejarah seperti cermin. Fungsi cermin adalah memantulkan bayangan kepada mata sehingga bayangan tersebut dapat ditangkap oleh mata. Melalui cermin, manusia dapat melihat dirinya sendiri. Begitu juga dengan sejarah yang berfungsi agar mengetahui identitas diri. Menurut filosof dari Inggris penganut teori idealisme, Collingwood bahwa belajar sejarah itu selfknowledge atau "tahu diri". Puncaknya adalah sejarah adalah kesadaran sejarah-suatu pemahaman intuitif mengenai bagaimana.

Sejumlah hal tidak terjadi (bagaimana sejumlah hal terjadi merupakan masalah pengetahuan khusus). Dengan mengetahui identitas diri atau jati diri sendiri, diharapkan agar setiap individu atau golongan akan melangkah sesuai dengan identitas diri sendiri. Menurut Soedjatmoko, adanya kesadaran sejarah akan membantu manusia untuk waspada terhadap euristi, paham yang akan masuk. Dengan demikian, manusia bisa memilih paham atau ideologi yang baik untuk dirinya.

Sejarah menyadarkan bahwa manusia mampu melakukan emansipasi diri dari gejolak keadaan saat ini dan menyadari kemungkinan untuk mengubah masa depannya. Jika manusia menyadari ada kemungkinan untuk ikut andil membentuk masa depannya, berarti ia menerima tanggung jawab tersebut sebagai bagian dari penegasannya. Dengan demikian, sejarah tidak lagi sebagai alat pemuas akan rasa ingin tahu manusia belaka atau sumber narsistiknya, melainkan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi orientasi partisipasi yang bermakna untuk kehidupan manusia. Di sinilah pentingnya bagi sejarawan yang oleh Niebuhr disebut sebagai dorongan emansipatoris. Dorongan emansipatoris pada hakikatnya merupakan dorongan pencarian dan penegakan kebebasan diri dan masyarakat untuk memperbesar kemungkinan keberhasilan dalam mengubah maupun mengendalikan nasibnya.

2. Sumber Inspirasi
Inspirasi merupakan panutan untuk dapat ditiru dan dicontoh. Dengan membaca dan melihat tokoh-tokoh besar yang hidup di masa lampau, diharapkan generasi berikutnya dapat mencontoh perilaku dari tokoh idamannya. Bagaimana tokoh itu menjalani kehidupannya, memimpin, bersosialsasi, dan kebijaksanaannya dalam memimpin suatu organisasi atau wilayah dapat dijadikan suri teladan. Keberhasilan dan kebaikan tokoh besar dapat ditiru dan diterapkan ke dalam kehidupan sehari hari, namun keburukan dapat dihindari. Inspirasi dari tokoh-tokoh besar akan mendorong setiap individu atau golongan akan meniru.

Sejarah juga bisa dijadikan alat untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan patrionalisme dalam usaha pembellaan negara. Melalui tokoh-tokoh yang rela berkorban demi tanah air adalah wujud kebanggaan terhadap bangsa. Banyak dalam pendidikan angkatan perang yang memberikan contoh dan inspirasi kepada anak didiknya dari beberapa tokoh besar negaranya, seperti tokoh Jend. Soedirman, Bung Tomo, Jend. A.H. Nasution, dan lain sebagainya. Melalui inspirasi ini pula yang mendorong pemuda angkatan tahun 1900-an melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Hindia Belanda. Sebagai contoh: salah satu munculnya rasa nasionalisme di masa awal pergerakan nasional adalah pemuda masa itu (Soekarno, Moh.Hatta. Moh. Yamin) ingin mengembalikan Indonesia seperti masa kejayaan Majapahit. Saat dipegang oleh Gajah Mada, kerajaan Majapahit dapat menyatukan nusantara. Hal itu dilihat oleh pemuda masa itu, bahwa negara indonesia adalah negara besar dan harus lepas dari penjajahan.

3. Memberi pelajaran
Belajarlah dari sejarah merupakan kata yang sering kita dengar di masyarakat. Dengan mempelajari sejarah, manusia atau bangsa dapat melihat dan menilai peristiwa-peristiwa masa lampau yang dianggap menjadi keberhasilan dan kegagalan. Pelajaran masa lampau dapat dijadikan suatu hikmah. Dengan demikian, manusia akan lebih bijak dalam membuat suatu keputusan untuk kehidupan masa depannya. 'history make man wise' yang berarti sejarah membuat manusia lebih bijaksana. Dengan demikian, sangatlah jelas bahwa sejarah memberikan pelajaran yang dapat memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi mempelajarinya.

4. Memberikan Kesadaran Waktu
Manusia akan selalu mengalami perkembangan, perubahan, dan pertumbuhan. Secara sadar atau tidak sadar, manusia akan selalu dibawa oleh waktu. Sejarah mengajarkan kepada manusia agar dapat menyadari bahwa waktu manusia di dunia ini akan selalu bergerak. Melalui sejarah manusia akan dapat belajar cara memaknai waktu dengan bijak, bahwa peristiwa-peristiwa masa lampau akan bermuara ke masa kini dan masa akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar