Fungsi ilmu dalam kehidupan manusia
Jujun
Suriasumantri dalam Sri Soeprapto, 2003: 90, mengatakan bahwa pengetahuan
termasuk dalam hal itu ilmu, seni atau pengetahuan pada dasarnya memiliki
tiga landasan pengembang,yaitu ontologis, epistemologis dan aksiologis.
Ontologis membahas tentang apa yang ingindiketahui atau dengan kata lain
merupakan suatu pengkajian mengenai teori tentang ada.Epistemologis membahas
secara mendalam segenap proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh
pengetahuan. Aksiologis membahas tentang manfaat pengetahuan yang
diperolehmanusia dari pengetahuan yang diperolehnya.Manfaat ilmu bagi manusia
tidak terhitung jumlahnya. Sejak Nabi Adam hingga sekarang, dariwaktu ke waktu
ilmu telah mengubah manusia dan peradabannya. Kehidupan manusia punmenjadi
lebih dinamis dan berwarna. Dengan ilmu, manusia senantiasa: (1). mencari tahu
danmenelaah bagaimana cara hidup yang lebih baik dari sebelumnya, (2).
menemukan sesuatuuntuk menjawab setiap keingintahuannya, (3). menggunakan
penemuan-penemuan untuk membantu dalam menjalani aktivitas
sehari-hari.Manusia pun menjadi lebih aktif mengfungsikan akal untuk senantiasa
mengembangkan ilmuyang diperoleh dan yang dipelajarinya. Selain itu berkat
ilmu, manusia: (1). menjadi tahu sesuatudari yang sebelumnya tidak tahu, (2).
dapat melakukan banyak hal di berbagai aspek kehidupan,(3). menjalani kehidupan
dengan nyaman dan aman.
Peran ilmu bagi kehidupan manusia
Beliau (Ibnu Hajar) berkata: “Ini
dalil yang sangat jelas tentang keutamaan ilmu, karena Allah
tidak pernah
menyuruh Nabi-
Nya Shalallahu‟alaihi wasallam
untuk meminta tambhan kecualitambahan ilmu. Maksud ilmu tersebut adalah ilmu
syar‟i, yang berfaedah memberi pengetahuan
apa yang wajib
atas setiap mukallaf (muslim dan muslimah yang baligh) tentang
perkaraagama,ibadah dan muamalahnya. Ilmu mempelajari tentang Allah dan
sifat-sifatnya dan apayang wajib dia lakukan dari perintah-Nya serta
mensucikannya dari sifat-sifatnya dan apa yang
tercela. Poros dari semua itu adalah
ilmu tafsir, ilmu Hadits dan ilmu Fiqh” (lihat Kitab
FathulBaari
Syarah Shohih Bukhari 1/40).Maka ilmu yang wajib kita pelajari adalah ilmu yang
mempelajari tentang Allah, Rasul-Nya,Agama-Nya dengan dalil-dalil (lihat kitab
Al-Ushuluts Tsalatsah karya Syaikhul IslamMuhammad Bin Abdul Wahab bin Sulaiman
Bin Ali At-Tamimi Rahimahullah hal 1-3).Belajar ilmu yang dimaksud di atas,
harus bersumber dari Al-Quran dan Hadits sesuai dengan
pemahaman Salaf (para Sahabat
Nabi Shalallahu‟alaihi wasallam dan orang
-orang
yangmengikuti mereka dengan baik). Sebagian A
hlul ilmu (para ulama) sepakat :
“ilmu adalah firman
Allah dan
sabda Rasul-
Nya serta perkataan para
sahabat tiada keraguan padanya”(lihatBahjatunnadlirin syarah Riyadlusshalihin
karya Syaikh Salim Bin „Ied Al
-Hilali Juz 2 Hal 462).Al-Imam Al-
Auza‟i berkata “Ilmu adalah apa yang
datang dari sahabat
-sahabat
Muhammad
Shalallahu‟alaihi wasallam dan
sesuatu yang tidak datang dari mereka, maka itu bukanilmu.”(dikeluarkan oleh
Ibnu Abdilbar dalam kitab Al
-
Jaami‟ 2/29)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar