Candi Kota Kapur
Jangan membayangkan
candi di Kota Kapur seperti candi di Jawa yang megah. Lokasi struktur candi
terkubur di antara tanaman karet, durian, dan kelapa sawit. Plastik hitam itu
berfungsi melindungi batu dari pelapukan, sekaligus untuk mempermudah pencarian
kalau suatu saat dilakukan penggalian. Keberadaan Situs Prasasti Kota Kapur
sangat erat kaitannya dengan perairan Selat Bangka yang sering dilintasi oleh
kapal-kapal nelayan setempat maupun asing. Menurut sejarah, pada tahun 1700-an
di perairan yang jaraknya sekitar 21 mil dari Pantai Kota Kapur (Penagan)
tersebut sering terjadi perampokan terhadap kapal-kapal yang melintas oleh para
penyamun dan bajak laut yang bersembunyi di sekitar selat Bangka (Kota Kapur
dan sekitarnya). Kabar mengenai merajalelanya para bajak laut terdengar oleh
Raja Sriwijaya. Menyikapi kondisi tersebut, Raja Sriwijaya mengirimkan pasukan
untuk memberantasnya. Utusan Raja Sriwijaya berhasil menaklukkan para perampok
dan penyamun tersebut. Kemudian, agar tidak ada lagi gangguan terhadap
kapal-kapal yang melintas dan juga membahayakan Kerajaan Sriwijaya, maka
dibuatlah sebuah prasasti yang berisi tentang perjanjian para penyamun dengan
Raja Sriwijaya. Ditempat ditemukanya prasasti inilah Candi Kota Kapur
ditemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar